Sistemgolongan darah ABO adalah sistem penggolongan darah yang disusun oleh antigen A dan B serta antibodi A dan B pula [4]. Golongan darah dalam sis tem golongan darah ABO ditentukan dengan Golongandarah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan darah tipe ABO misalnya, dikenal oleh alel ganda IA, IB, dan i (Hartati, 2009). Dalamhereditas pada manusia, ada beberapa cara menentukan golongan darah. Sistem pertama yang biasa digunakan adalah sistem ABO. Menurut sistem ABO, golongan darah manusia dikontrol oleh 3 macam alel, yaitu alel IA, IB, dan IO. Alel IA dan alel IB memiliki sifat dominan, sementara alel IO sifatnya resesif. Golongandarah manusia ABO ditentukan oleh alel-alel i, I A dan I B. Alel i resesip terhadap I A dan I B. Alel I A dan I B bersifat kodominan, sehingga I B tidak dominan terhadap I A dan sebaliknya I A tidak dominan terhadap I B. interaksi antara alel i, I A dan I B menghasilkan 4 fenotip golongandarah, yaitu O, A, B dan AB. Gen I menghasilkan DaftarIsi: Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan anti A dan anti B. Penggunaan serum untuk pemeriksaan golongan darah jarang dilakukan. PDF| Keterbatasan sampel darah yang mudah terdegradasi menyebabkan sedikit atau tidak terbacanya template DNA sekaligus menjadi inhibitor pada PCR. | Find, read and cite all the research you . 1LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Acara 8 “ALEL GANDA” DISUSUN OLEH NAMA ENDANG LISTIANI NIM F05111017 KELOMPOK 6 Enam PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2PENDAHULUAN Sebuah gen dapat memiliki lebih dari sebuah alel. Alel-alelnya disebut alel ganda multiple allele. Sedangkan peristiwa dimana sebuah gen dapat menyebabkan inkompatibilitas, yaitu kegagalan tanaman untuk fertilisasi setelah menyerbuk sendiri atau persilangan. Peristiwa inkompatibilitas ini disebabkan alel pada tepung sari sama dengan alel pada sel telur, sehingga tepung sari yang terdapat pada kepala putik tidak dapat membentuk buluh tepung sari Murniati,2010. Namun, kenyataan yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan semacam inilah yang disebut sebagai alel demikian, pada individu diploid, yaitu individu yang tiap kromosomnya terdiri atas sepasang kromosom homolog, betapa pun banyaknya alel yang ada pada suatu lokus, yang muncul hanyalah sepasang dua buah Murniati,2010. Pada tumbuhan, hewan dan manusia dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan alel golongan darah tipe ABO misalnya, dkanal alel ganda IAIB dan I, harus dipahami tentang pengertian tentang antigen, zat anti antibodi dan aglutinasi Siti, 2011. Alel ganda adalah faktor yang memiliki lebih dari dua macam alel, sekalipun tidak ada satu pun makhluk diploid yang mempunyai lebih dari dua macam alel untuk tiap faktor. Sebab timbulnya alel ganda adalah peristiwa mutasi gen. Stanfield 1983 mengatakan “Karena suatu gen dapat berubah menjadi bentuk-bentuk alternatif oleh proses mutasi, secara teoritis di dalam suatu populasi mungkin dijumpai sejumlah besar alela” Corebima, 1997. Pada manusia, hewan dan tumbuhan dikenal beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh suatu seri alel ganda. Golongan darah ABO yang ditemukan oleh Landsteiner pada tahun 1900 dan faktor Rh yang ditemukan oleh Landsteiner bersama Weiner pada tahun 1942 juga ditentukan oleh alel ganda. Untuk golongan darah tipe ABO misalnya, dikenal oleh alel ganda IA, IB, dan i Hartati, 2009. 3antibodi atau sama sekali tidak membentuknya. Demikian pula dengan antigennya. Dua antigen itu disebut antigen –A dan antigen –B, sedangkan dua antibodi disebut anti –A atau α dan anti –B atau β. Melalui tes darah maka setiap orang dapat mengetahui golongan darahnya. Berdasarkan sifat kimianya, antigen –A dan –B merupakan mukopolisakharida, terdiri dari protein dan gula. Dalam dua antigen itu bagian proteinnya sama, tetapi bagian gulanya merupakan dasar kekhasan antigen-antibodi. Golongan darah seseorang ditentukan oleh macamnya antigen yang dibentuknya Suryo, 1986. Antara alel IA dengan alel IB terdapat hubungan kodominan, yang berarti genotipe IA IB dapat memproduksi antigen A dan antigen B. Alel IA dan alel IB kedua-duanya terhadap alel i. Dengan keterangan tersebut maka akan diperoleh genotype IA IA dan IA i golongan darah A akan memproduksi antigen A, genotype IB IB dan IB i golongan darah B akan menghasilkan antigen B; genotype IA IB golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan genotype ii golongan darah O tidak memproduksi antigen Belum banyak yang mengetahui bahwa dalam alel itu ada yang disebut sebagai alel ganda beserta contoh dan komponen-komponen yang terdapat sederhananya adalah darah yang memberikan peranan amat penting untuk kehidupan suatu luas sudah tidak asing lagi dengan kata golongan darah atau transfusi darah atau bahkan tak heran dengan berbagai variasi warna bulu pada kelinci. Namun pengetahuan mereka hanya sebatas itu tanpa mengetahui apa hubungannya dengan alel ganda yang terdapat pada gen. Alel ganda bukan hanya sebatas ada pada manusia melainkan pada hewan dan tumbuhan pun alel ganda itu ada. Tetapi ada perbedaan antara alel ganda pada manusia, hewan, dan tumbuhan Siti, 2011. 4Alel dapat menunjukkan derajat dominansi dan keresesifan yang berbeda-beda satu sama lain. Dalam persilangan ercis Mendel, keturunan F1 selalu terlihat seperti salah satu dari kedua varietas induk sebab salah satu alel dalam satu alel tersebut menunjukkan dominani sempurna terhadap alel yang satu lagi. Dalam situasi semacam itu, fenotip heterozigot dan homozigot dominan tidak dapat dibedakan Campbell, dkk., 2010. Variasi lain pada hubungan dominansi diantara alel-alel disebut kodominansi. Dalam variasi ini, kedua alel sama-sama mempengaruhi fenotip dengan cara terpisah dan dapat dibedakan. Misalnya golongan darah MN manusia ditentukan oleh alel-alel kodominan untuk dua molekul spesifik yang terletak pada permukaan sel darah merah, molekul M dan N. satu lokus tunggal, yang bisa mengandung dua variasi alel, menentukan fenotipe golongan darah ini. Pada orang yang homozigot untuk alel N NN memiliki sel darah merah yang hanya mengandung molekul N. akan tetapi molekul M maupun N terdapat pada sel-sel darah merah orang yang heterozigot untuk alel M dan N MN. Perhatikan bahwa fenotipe MN bukan pertengahan antara fenotipe M dan N, yang membedakan kodominansi dan dominansi tak M maupun N sama-sama ditunjukkan oleh heterozigot, karena kedua molekul itu ada Campbell, dkk., 2010. Hanya ada dua alel untuk karakter-karakter ercis yang dipelajari oleh Mendel, namun sebagian besar gen terdapat dalam dua bentuk alel atau lebih. Golongan darah ABO pada manusia misalnya, ditentukan oleh tiga alel dalam satu gen tunggal IA, IB, dan i. golongan darah seseorang fenotipe mungkin salah satu dari empat tipe A, AB, AB, atau O. huruf-huruf ini mengacu pada dua karbohidrat-A dan B- yang bisa ditemukan dipermukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin memiliki karbohidrat A golongan darah A, karbohidrat B golongan darah B, keduanya golongan darah AB, atau tidak keduanya golongan darah O Campbell, dkk., 2010. 5Telah diketahui bahwa golongan darah seseorang ditetapkan berdasarkan macamnya antigen dalam eritrosit yang dimilikinya. Orang yang mampu membentuk antigen-A memiliki alel IA dalam kromosom, yang mampu membentuk antigen-B memiliki alel IB, yang memiliki alel IA dan IBdapat membentuk antigen-A dan antigen-B, sedangkan yang tidak mampu membentuk antigen sama sekali memiliki alel resesif I. interaksi antara alel-alel IA, IB dan I menyebabkan terjadinya 4 fenotip golongan darah A, B, AB, dan O Suryo, 1984 Lokus ABO mengatur tipe glikolipid pada permukaan eritrosit dengan cara memberikan spesifikasi jenis enzim yang mengatalisis pembentukan polisakarida di dalam eritrosit tersebut. Glikolipid yang dihasilkan akan menjadi penentu karakteristik reaksi antigenik tehadap antibodi yang terdapat di dalam serum darah. Antibodi adalah zat penangkal terhadap berbagai zat asing antigen dan zat-zat yang tidak diinginkan lainnya yang masukkedalam tubuh Anonim,2012. Dalam tubuh seseorang tidak mungkin terjadi reaksi antara antigen dan antibodi yang dimilikinya sendiri Anonim, 2012.Karl Landsteener dalam penelitiannya menemukan adanya dua antibodi ialamiah disalam darah dan dua antigen pada permukaan penyebab terjadinya penggumpalan aglutinasi sel-sel darah merah eritrosit dari beberapa individu apabila dicampur dengan serum dari beberapa orang. Antigen dan antibody dalam golongan darah tersebut adalah Agus dan Sjafaraenan, 2013 6Dari tabel di atas terlihat bahwa orang tua AB tidak mungkin memiliki anak dengan golongan darah O. Seperti halnya dengan golongan darah A, B, AB, dan O, maka fakor Rh mempunyai arti penting dalam klinik. Dalam keadaan normal, serum dan plasma darah orang tidak mengandung anti-Rh. Akan tetapi orang dapat distimulir dipacu untuk membentuk anti-Rh, yaitu dengan jalan transfusi melakukan transfusi darah alangkah baiknya kecuali memeriksa golongan ABO, juga memperhitungkan peranan faktor Rh Suryo, 1984. Fenotipe golongan darah Rh diatur oleh tiga pasang gen, yang diberi kode C/c, D/d, dan E/e. Gen yang berperan adalah kode D/d. Hanya genotipe d/d yang memberikan fenotipe Rh negatif, sedangkan genotipe D/D dan D/d memberikan fenotipe Rh positif. Faktor Rh juga diturunkan lewat persilangan genetik orang tua dengan Rh positif heterozigot mungkin memiliki anak dengan Rh wanita Rh negatif dapat memiliki anak Rh positif dengan pria Rh positif homozigot Siti, 2011. Memang golongan darah ABO, baik itu Rh + maupun Rh -, umumnya terdistribusi dengan golongan darah O paling dominan, diikuti golongan darah A, B, dan terakhir golongan darah AB paling tidak umum. Namun distribusi ini bervariasi jika ditinjau kalangan orang Asia dan Afrika golongan arah Rh - sangat tidak umum kurang dari 1%, sedangkan pada bangsa Basque di Spanyol dan Prancis populasi dengan Rh - mencapai 35%.Bangsa Eropa lain rata-rata memiliki populasi Rh - 15%. Di Turki dan Norwegia golongan darah A lebih banyak daripada O Siti, 2011. Setelah diketahui adanya inkompatibilitas mengenai faktor Rh yang dapat menimbulkan bahaya pada bayi, maka para ahli mulai menaruh perhatian dengan melakukan penyelidikan inkompabilitas dalam berbagai tipe golongan darah Suryo, 1984. 71. Alel ganda golongan darah Golongan darah ditentukan dengan mengetes golongan darah andabila anda belum mengetahui golongan darah anda. Caranya tekan ujung jari manis kiri menggunakan jempol kiri, diusap dengan kapas yang telah dibasahi menggunakan alkohol 70%. Jari tangan ditusuk menggunakan jarum lanset dan diteteskan pada kaca benda di dua tempat . darah dicampur dengan serum anti A pada satu tempat , anti rhesus dan anti B pada tempat lain dan diamati. Golongan darah ditentukan berdasarkan ketentuan Kondisi Aglutinasi Golongan Darah Bila pada yang ditetesi serum anti A saja A Bila pada yang ditetesi serum anti B saja B Bila pada yang ditetesi serum anti A dan B AB Bila tidak terdapat aglitinasi pada 2 tempat O Dihitung angka populasi yang dimiliki masing-masing tipe golongan darah dan tentukan persentasenya. Ditentukan dominansi alelnya yang timbulnya golongan darah. 2. Alel ganda Rambut Jari Diamati menggunakan loupe ada/tidaknya rambut pada masing-masing jari tangan. Rambut jari tangan ditentukan oleh gen H. Genotipe sifat rambut jari tiap individu ditentukan dengan ketentuan H1 rambut terdapat pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking H2 rambut terdapat pada, jari tengah, jari manis dan jari kelingking H3 rambut terdapat pada jari tengah dan jari manis H4 rambut terdapat pada jari manis H5 tidak terdapat rambut pada jari-jari Dihituglah jumlah populasi yang memiliki masing-masing tipe golongan darah dan ditentukan presentasenya. Dominansi alelnya yang menyebabkan timbulnya golongan darah ditentukan. HASIL PENGAMATAN 1. Alel ganda golongan darah No Nama A Golongan DarahB AB O 8913 Desi A  14 Dian  15 Irmi  16 Novi  17 Eska  18 Irwan  19 Evi Aprianti  20 Susi  21 Muna  22 Yahya  23 Devi  24 Gina  25 Cici  26 Sima  27 Ely  28 Aisyah  29 Survia  30 putri  Gambar Uji Golongan Darah a. Gambar serum b. Gambar pengujian Sumber Dokumentasi Pribadi PEMBAHASAN alel ganda multiple alelo murphi adalah beberapa alel lebih dari satu gen yang menempati lokus sama pada kromosom homolognya. Pengaruh alel ganda pada organisme dapat ditemukan pada tempat-tempat berikut. Golongan Darah pada Manusia 10O i ii Suryo .1984 Pada praktikum Alel ganda kali ini kami melakukan 1 percobaan dan pengamatan percobaan pertama yaitu mengetes golongan darah mahasiswa pendidikan biologi 2011 dan yang kedua melakukan pengamatan tentang ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa pendidikan biologi 2011. Golongan darah dan rambut pada jari tangan merupakan sifat yang diwariskan berdasarkan alel ganda yang merupakan adanya interaksi antara gen gen tertentu yang pada akhirnya membentuk suatu fenotip orang tersebut. Berdasarkan data pengamatan pada rambut di ruas tengah tangan yang dilakukanterhadap 30 sampel yang mana hasil dari pengidentifikasian yang dilakukan pada setiap praktikan probandus adalah sebagai berikut sebagai berikut Golongan darah A = 9 probandus dengan persentase sebanyak 30 % Golongan darah B = 9 probandus dengan persentase sebanyak 30 % Golongan darah AB = 4 probandus dengan persentase sebanyak 13 % Golongan darah O = 8 probandus dengan persentase sebanyak 28 %. pada praktikum ini alel A dan alel B sama-sama dominannya hal itu dapat diketahui dengan melihat persentase dari mahasiswa yang memiliki golongan darah A dan B Bahan utama yang digunakan dalam melakukan identifikasi adalah berupa serum anti A dan serum anti B yang diteteskan pada darah probandus. Jika pada anti serum A terjadi penggumpalan aglutinasi sedangkan anti serum B tidak, maka golongan darah probandus adalah A. Bila terjadi sebaliknya, maka golongan darah probandus adalah B. Bila duanya mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah AB. Bila kedua-duanya tidak mengalami penggumpalan maka golongan darah probandus adalah O. Menurut Jusuf 2001, dikenal ada empat jenis golongan darah, yaitu A, B, AB dan O, yang dikendalikan oleh tiga alel, yaitu IA, IB, dan i. Alel-alel tersebut bertanggung jawab dalam mengendalikan pembentukan antigen sel darah, alel IA dan alel IB masing-masing mengendalikan pembentukan antigen A dan antigen B, sedangkan alel i tidak membentuk antigen.. 11menghasilkan antigen B; genotipe IA IB golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan genotipe ii golongan darah O tidak memproduksi antigen. Dalam transfusi darah golongan darah AB dapat menerima sumbangan dari semua golongan darah tidak akan terjadi penggumpalan, sebaliknya golongan darah O hanya dapat menerima sumbangan dari golongan darah yang sama, golongan darah lainnya akan digumpalkan. Bila dilihat dari sudut donor, golongan darah O dapat menyumbangkan darah untuk semua golongan darah, sedangkan golongan darah AB dapat menjadi donor hanya untuk golongan darah yang sama. Golongan darah A dan B dapat menjadi penerima sumbangan dari golongan darah O dan dari golongan darah sejenis dan dapat menjadi donor untuk golongan AB dan golongan sejenis Jusuf, 2001. Menurut Suryo 1984, menurunnya alel-alel ganda dapat diikuti dari beberapa contoh perkawinan berikut ini 1. Suami-istri masing-masing bergolongan darah O akan mempunyai keturunan bergolongan darah O saja. 2. Seorang laki-laki bergolongan darah A menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah O. Kemungkinan keturunannya, 50 % bergolongan darah A dan 50 % bergolongan darah O. 3. Seorang laki-laki bergolongan darah B menikah dengan seorang perempuan bergolongan darah B pula. Kemungkinan keturunannya, 75 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. 4. Pria bergolongan darah B menikah dengan wanita bergolongan darah A. Kemungkinan keturunannya, 25 % bergolongan darah AB dan 25 % bergolongan darah A, 25 % bergolongan darah B dan 25 % bergolongan darah O. Kemudian pada pengamatan ke dua yaitu mengamati ada tidaknya rambut pada jari tangan mahasiswa pendidikan biologi 2011. Dari data yang didapatkan bahwa mahasiswa pendidikan biologi 2011 semua memiliki rambut pada jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking yang berarti memiliki gen H1, dan untuk gen H2, H3, H4 dan H5 tidak dimiliki oleh mahasiswa pendidikan biologi 2011 reg A. Data tersebut berarti menunjukkan bahwa seri alel ganda pada H1 bersifat dominan d i b a n d i n g k a n d e n g a n s e r i a l e l g a n d a p a d a t i p e l a i n n y a . 12percobaan kali ini mengenai rambut yang berada pada ruas tengah jari tangan tidak oleh adanya faktor lingkungan atau faktor luar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1. golongan darah dalam populasi kelas Biologi 2011 reg A yaitu golongan darah A adalah 9 orang, bergolongan darah B 9 orang, bergolongan darah AB 4 orang, dan yang bergolongan darah B berjumlah 8 orang. 2. Golongan darah pada manusia ditentukan oleh alel ganda dimana gen yang menentukan golongan darah disebut gen I isoaglutinin, sedangkan alel-alelnya ialah i, IA, dan IB. Alel i adalah resesif. Sedangkan alel IA dan IB merupakan alel kodominan, sehingga IA tidak dominan terhadap IB, begitupun sebaliknya IB tidak dominan terhadap IA dan alel IA dan IB tidak ada yang resesif maupun dominan sehingga membentuk golongan darah AB. 13REFERENSI Agus, Rosana dan Sjafraenan, 2013. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Universitas Hasanuddin. Makassar. Anonim, 2012. Alel Kodominan Pada Golongan Darah. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Campbell, Reece, Mitchell, 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Corebima, AD. 1997. Genetika Mendel. Surabaya Airlangga University Press. Hartati. 2009. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar Universitas Negeri Makassar. Jusuf, Muhammad. 2001. Genetika I. Jakarta CV. INFOMEDIKA. Kimball, Tjitrosomo, Sugiri, N., Jilid 1 Edisi Jakarta. Murniati, Anggraini, 2010. Penuntun praktikum alel ganda laboratorium genetika. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Siti, Annisa, 2011. Faktor penentu penggolongan darah. Diakses pada tanggal 29 Maret 2013 pukul WITA. Suryo, H. Manusia. Gadja Mada University Press. Yogyakarta. Suryo. 1984. Genetika Strata 1. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Utomo, Salim. penggolongan darah pada manusia. Dipublish tanggal Feb 22, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca 4 menit Secara garis besar golongan darah manusia dibagi menjadi empat kelompok utama yaitu A, B, AB dan O. Golongan darah ini dipengaruhi oleh gen yang diwarisi dari ke dua orang tua. Setiap golongan darah di atas, dikelompokkan juga berdasarkan Rhesusnya, apakah positif Rh + atau negatif Rh+, sebagai contoh golongan darah A bisa A Rh+ atau A Rh-, dengan demikian maka total penggolongan darah manusia menjadi delapan golongan yang masing-masing memiliki karakteristik berbeda. Inilah yang akan menentukan cocok tidaknya antara darah yang satu dengan yang lainnya ketika ingin dilakukan transfusi darah. Memahami komponen darah manusia Tubuh manusia memiliki sekitar 4-6 liter darah yang terus mengalir dalam pembuluh darah untuk menjamah ke seluruh tubuh. Darah manusia terdiri dari sel-sel darah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dalam cairan yang disebut plasma. Plasma terdiri dari sekitar 90% air, tetapi juga mengandung protein, nutrisi, hormon dan produk-produk limbah. Darah terdiri dari sekitar 60% plasma dan 40% sel-sel darah. Ketiga jenis sel darah memiliki peranan khusus dalam tubuh, sebagai berikut Sel darah merah disebut juga sebagai eritorit, fungsinya adalah membawa oksigen ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida dan produk limbah lainnya untuk dikeluarkan dari tubuh melalui proses pernafasan dalam paru-paru; eritorist inilah yang memberikan warna merah pada darah. Sel darah putih disebut juga sebagai leukosit adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh mekanisme pertahanan alami tubuh dan membantu melawan infeksi. Trombosit disebut juga sebagai platelet atau keping darah fungsi utamanya adalah membantu pembekuan darah untuk menghentikan pendarahan. Kaitannya dengan Golongan Darah Golongan darah ditentukan oleh antigen dan antibodi yang ada di dalam darah. Antibodi adalah bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap zat-zat asing yang berbahaya seperti kuman, antibodi terdapat dalam plasma. Sedangkan Antigen Darah adalah molekul protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah. Antibodi yang ada dalam plasma akan mengenali zat apa pun yang asing menurut tubuh dan akan mengingatnya sehingga akan menghancurkan zat asing antigen yang masuk tubuh dengan cepat. Rumus = Antibodi akan Menghancurkan Antigen yang sesuai. Contoh antibodi A bertemu dengan Antigen A, maka terjadilah reaksi antigen-antibodi yang berujung pada penghancuran antigen. Lebih lanjut dijelaskan di bawah. Sistem Golongan Darah ABO Pada sitem ABO, ada empat golongan utama darah manusia yang di dasarkan pada antigen antibodi, yaitu Golongan darah A = Memiliki antigen A pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-B dalam plasma. Golongan darah B = Memiliki antigen B pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-A dalam plasma. Golongan darah O = Tidak memiliki antigen, tetapi keduanya memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma. Golongan darah AB = Memiliki antigen A dan B, tetapi tidak memiliki antibodi. tabel golongan darah ABO Seseorang yang menerima darah tansfusi darah dari kelompok ABO yang tidak sesuai, bisa berakibat fatal dan mengancam nyawa. Sebagai contoh, penerima memiliki golongan darah B, si pemberi memiliki golongan darah A dengan antibodi anti-B. Jika kedua darah ini dipertemukan dalam proses transfusi darah maka bisa berakibat fatal. Inilah kenapa, golongan darah A tidak boleh diberikan kepada orang memiliki golongan darah B. Sedangkan bagi yang memiliki golongan darah O, karena sel darah merah tidak memiliki antigen A atau B, maka bisa dengan aman memberikan darahnya donor darah kepada orang yang memiliki golongan darah apapun. Sistem Golongan Darah Rh Sel darah merah juga bisa memiliki antigen lain, yaitu protein yang dikenal sebagai antigen RhD. Jika golongan darah memiliki antigen ini, maka disebut RhD positif. Jika antigen ini tidak ada, maka golongan darahnya disebut sebagai RhD negatif. Dengan demikian, secara keselurahan manusia memiliki delapan tipe golongan darah Golongan darah A, Rh Positif A+ Golongan darah A, Rh Negatif A- Golongan darah B, Rh Positif B+ Golongan darah B, Rh Negatif B- Golongan darah O, Rh Positif O+ Golongan darah O, Rh Negatif O- Golongan darah AB, Rh Positif AB+ Golongan darah AB, Rh NegatifAB- Dalam kebanyakan kasus, Golongan darah O, Rh Negatif O- dapat dengan aman mendonorkan darahnya kepada siapa pun. Ini sering digunakan dalam keadaan darurat medis ketika jenis darah yang sesuai A dengan A tidak kunjung didapat. Cara ini aman untuk sebagian besar pengguna karena darah O- tidak memiliki antigen A, B atau RhD pada permukaan sel, dan kompatibel dengan setiap golongan darah ABO dan RhD lainnya. Golongan darah Rh pada ibu hamil.. Ibu hamil selalu dilakukan tes golongan darah. Hal ini karena jika ibu memiliki Rh negatif tetapi anak telah mewarisi darah Rh positif dari ayah, maka bisa menyebabkan komplikasi berbahaya pada bati jika tidak ditangani. Oleh sebab itu wanita yang memiliki golongan Rh-negatif sebaiknya menikah dengan pria yang memiliki golongan Rh-negatif juga. Hal ini tidak berlaku sebaliknya. Ingin tahu jenis golongan darahmu? Untuk mengetahui golongan darah seseorang, maka diperlukan pemeriksaan atau tes golongan darah. Cara melakukan tes gologan darah sangatlah mudah, sebagai berikut Pemeriksa memiliki cairan antibodi A dan B. Darah Anda akan dikeluarkan sedikit dengan jarum kecil yang ditusukkan pada salah satu telapak jari tangan. Darah anda akan diteteskan pada cairan yang mengandung anti-A dan anti-B. Lalu dibaca hasilnya. hasil tes Golongan Darah A Rh+ Jika, misalnya, cairan yang mengandung antibodi anti-B bertemu dengan darah yang mengandung antigen B, maka cairan akan menggumpal yang artinya bahwa darah yang diteteskan adalah golongan darah B. Jika darah tidak bereaksi terhadap salah satu antibodi anti-A atau anti-B, berarti golongan darah O. Serangkaian tes dengan berbagai jenis antibodi dapat digunakan untuk mengidentifikasi golongan darah Anda. 15 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat Golongan darah seseorang dengan orang lain dapat sama atau berbeda tergantung antigen dan antibodi yang terdapat pada darahnya. Penggolongan darah manusia yang paling umum adalah sistem ABO. Penggolongan darah sistem ini ditemukan olek Karl Lensteiner pada tahun 1900, karena penemuannya ini beliau mendapat hadiah nobel pada tahun 1930. Golongan darah yang sesuai apabila dicampur tidak akan menggumpal. Sedangkan golongan darah yang tidak sesuai apabila di campur akan menggumpal aglutinasi. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami kecelakaan dan memerlukan transfusi darah harus memperoleh jenis darah yang sesuai dengan darahnya. Transfusi darah yang tidak sesuai dapat mengakibatkan penggumpalan dan dapat membahayakan tubuh. Terdapat tiga jenis darah dalam penggolongan sistem ABO, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan ini ditentukan dari antigen dan antibodi yang terdapat pada darah. Antigen dalam golongan darah disebut juga aglutinogen terdapat pada eritrosit atau sel darah merah. Sedangkan antibodi dalam golongan darah disebut juga aglutinin terdapat pada plasma darah. Golongan darah A memiliki antigen A pada eritrositnya dan memiliki antibodi anti-B dalam plasmanya. Gongan darah B memiliki antigen B pada eritrositnya dan memiliki antibodi anti-A dalam plasmanya. Golongan darah AB memiliki antigen A dan B pada eritrositnya, namun tidak memiliki antibodi dalam plasmanya. Golongan darah O tidak memiliki antigen dalam eritrositnya, namun memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasmanya. Penggumpalan darah yang terjadi antara darah yang berbeda jenis terjadi karena interaksi antara antigen dan antibodi. Apabila antigen A bertemu dengan antibodi anti-A maka akan terjadi gumpalan, dan apabila antigen B bertemu dengan anti-B akan terjadi gumpalan juga. Karena interaksi tersebut maka pada saat transfusi darah, perlu diperhatikan tentang golongan darah ang sesuai. Aturan dalam transfusi darah adalah sebagai berikut. Golongan darah A dapat diberikan kepada golongan A dan AB, dan dapat menerima dari golongan A dan O. Golongan darah B dapat diberikan kepada golongan B dan AB, dan dapat menerima dari golongan B dan O. Golongan darah AB dapat diberikan kepada golongan AB saja, namun dapat menerima darah dari semua golongan sehingga golongan darah ini disebut resipien penerima universal. Golongan darah O dapat diberikan pada semua golongan darah sehingga disebut sebagai donor pemberi universal, namun golongan darah O hanya bisa menerima dari golongan O saja. Bagan transfusi darah Pengujian golongan darah atau yes golongan darah dapat dilakukan dengan meneteskan antibodi pada darah yang telah diambil dari seseorang. Antibodi yang digunakan adalah anti-A, anti-B, dan anti-AB. Darah diteteskan pada tiga tempat terpisah dan diberi anti-A pada satu tempat, anti-B pada tempat yang lain, dan anti-AB pada tempat terakhir. Yang akan terjadi pada darah ketika diberi antibodi tersebut adalah sebagai berikut. Golongan darah A akan menggumpal ketika ditetesi anti-A dan anti-AB, dan tidak menggumpal dengan anti-B. Golongan darah B akan menggumpal ketika ditetesi anti-B dan anti-AB, dan tidak menggumpal dengan anti-A. Golongan darah AB akan menggumpal ketika ditetesi semua antibodi tadi, baik anti-A, anti-B, maupun anti-AB. Golongan darah O tidak akan menggumpal ketika ditetesi anti-A, anti-B, maupun anti-AB. Tes golongan darah Dalam penelitian yang banyak dilakukan, terbukti bahwa golongan darah O merupakan golongan darah yang paling banyak ditemukan. Sedangkan golongan darah AB merupakan golongan darah yang paling sedikit ditemukan. Perbedaan golongan darah disebabkan oleh gen penentu golongan darah yang terdapat pada kromosom. Terdapat alel IA, IB, dan i yang menentukan golongan darah. Golongan darah A memiliki gen IAIA atau IAi dalam kromosomnya. Golongan darah B memiliki gen IBIB atau IBi dalam kromosomnya. Golongan darah AB memiliki gen IAIB dalam kromosomnya. Golongan darah O memiliki gen ii dalam kromosomnya. Pernahkah kalian mendonorkan darah untuk membantu sesama yang membutuhkan? Donor darah sendiri boleh dibilang sangat penting, karena selain membantu orang, ini juga baik bagi kesehatan si pendonor. Tapi, ada satu hal nih yang harus kalian ketahui sebelum mendonorkan darah. Ya, apa golongan darah kalian. Nah, seperti apa sih penentuan golongan darah pada manusia? Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Disamping itu, golongan darah dapat diwariskan oleh orang tua kepada turunannya. Adapun golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi 3, yaitu golongan darah sistem ABO, golongan darah sistem MN, dan golongan darah sistem Rhesus. Golongan Darah Sistem ABO Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Karl Landsteiner bersama temannya Denath pada awal abad ke -19. Golongan darah sistem ABO ini menggolongkan darah menjadi 4 golongan yang tidak asing bagi kita yaitu, golongan darah A, B, AB, dan O. Golongan darah sistem ABO ini ditentukan berdasarkan glikoprotein yang terdapat pada sel darah merah yang disebut dengan aglutinogen/antigen dan antibodi/aglutinin yang terdapat pada plasma darah. Baca juga Daftar Orang-orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah Glikoprotein pada permukaan eritrosit dikendalikan oleh gen I isohemaglutinogen. Gen ini memiliki 3 alel yaitu IA, IB dan IO, dimana alel pada IA dan IB sama-sama dominan terhadap alel IO. Apabila alel dominan IA dan IB muncul bersamaan maka dominasi yang ada dalam alel tersebut tidak akan terpengaruh satu sama lain dan keduanya tetap akan terekspresikan. Sistem Golongan Darah MN Sistem golongan darah dengan sistem SM didasarkan pada ada atau tidaknya antigen critrosit. Jika pada eritrosit seseorang terhadap antigen M, maka orang terseut bergolongan darah M tetapi jika pada eritrosit seseorang terdapat antigen N maka orang tersebut bergolongan darah N. Namun, jika pada eritrosit seseorang terdapat antihgen M dan N maka orang tersebut bergolongan darah MN. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel yaitu IM dan IN. Orang yang bergolongan darah M akan bergenotif IMIM, golongan darah N mempunyai genotif ININ. sedangkan golongan darah MN mempunyai genotif IMIN, dimana serum antibiodi manusia tidak mereaksikan antigen M dan N sehingga tidak dapat menimnbulkan penggumpulan darah aglutinasi. Golongan Darah Rhesus Golongan darah sistem rhesus ditentukan berdasarkan ada tidaknya faktor rhesus antigen Rh. Jika terdapat eritrositnya disebut Rh+ Rhesus positif dan jika tidak mempunyai antigen rhesus pada eritrositnya disebut Rh – rhesus negatif. Adapun, golongan darah ini pertama kali ditemukan pada darah kera macara rhesus oleh Dr. landstainer. Seseorang yang memiliki Rh + didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh -, tetapi antibodi dapat terbentuk pada orang yang bergolongan darah “Rh”. selain itu, ketika darah dari orang yang memiliki Rh+ didonorkan kepada seseorang yang memiliki Rh-, maka pada orang yang memiliki Rh- akan terbentuk antibodi melawan antigen rhesus. Jika selanjutnya transfusi terjadi kembali dari seseorang dengan Rh+, maka aglutinasi akan terjadi. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBiologiGolongan DarahGolongan Darah ManusiaKelas 12Penentuan Golongan Darah ArticlePDF Available AbstractGolongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan anti A dan anti B. Penggunaan serum untuk pemeriksaan golongan darah jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah sistem ABO menggunakan serum dan reagen dengan metode slide. Bahan yang digunakan adalah darah manusia golongan A,B,AB dan O serta reagen anti A, anti B dan anti AB. Pemeriksaan golongan darah dengan metode slide, penilaian menggunakan skoring likert scale. Hasil penelitian menunjukkan grade aglutinasi yang dihasilkan oleh serum berbeda dengan grade aglutinasi menggunakan reagen anti-sera, karena di dalam serum tidak hanya berisi antibodi tetapi ada komponen yang lainnya yang mempengaruhi reaksi aglutinasi antara antigen pada permukaan eritrosit dengan serum anti A, anti B maupun anti AB. Pemeriksaan Golongan darah manusia hasilnya lebih baik menggunakan reagen antisera Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201977PENENTUAN GOLONGAN DARAH SISTEM ABO DENGAN SERUM DAN REAGEN ANTI-SERA METODE SLIDEIkah Rahman1,Sri Darmawati2*, Aprilia Indra Kartika31Program Studi D-III Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang2,3Program Studi D-IV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan KesehatanUniversitas Muhammadiyah Semarang*e-mail ciciekdarma January 2019 Revised February 2019 Accepted February 2019ABSTRAK Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen di permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan anti A dan serum untuk pemeriksaan golongan darah jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah sistem ABO menggunakan serum dan reagen dengan metode slide. Bahan yang digunakan adalah darah manusia golongan A,B,AB dan O serta reagen anti A, anti B dan anti AB. Pemeriksaan golongan darah dengan metode slide, penilaian menggunakan skoring likert scale. Hasil penelitian menunjukkan grade aglutinasi yang dihasilkan oleh serum berbeda dengan grade aglutinasi menggunakan reagen anti-sera, karena di dalam serum tidak hanya berisi antibodi tetapi ada komponen yang lainnya yang mempengaruhi reaksi aglutinasi antara antigen pada permukaan eritrosit dengan serum anti A, anti B maupun anti AB. Pemeriksaan Golongan darah manusia hasilnya lebih baik menggunakan reagen antiseraKata kunci golongan darah; sistem ABO; serum; reagen ABO blood type in human is determined based on the antigen type and antibody contained in blood type examination to detect the presence of antigen on the surface of erytrocyte cell membran is conducted by reacting the human blood with anti A and anti B. The utilization of serum to examine blood type is in fact less frequently used. This research aims at analyzing theexamination result differences of ABO blood type system using serum and anti-sera reagent with slide method. The materials used in this research are human blood type A,B,AB and O as well as reagent anti A, anti B and anti AB. The blood type examination is conducted using slide method, whilethe scoring is conducted using likert research result shows that the agglutination grade resulted by the serum is different with that resulted by anti-sera reagent Penentuan Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201978because serum does not only contain antibody but also the other components which may inuence the agglutination reaction between antigen on the erytrocyte surface with serum anti A, anti B, and anti AB. Thus, it is concluded that the examination of human blood type using anti-sera reagent may generate a better result. Keywords blood type; ABO system; serum; anti-sera darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang didasarkan pada jenis antigen yang dimilikinya. Antigen dapat berupa karbohidrat dan protein Nadia et al, 2010. Sistem penggolongan darah ABO pertama kali ditemukan oleh Karl Landsteiner pada tahun 1900 dengan mencampur eritrosit dan serum darah para stafnya. Landsteiner, dari percobaantersebut menemukan 3 dari 4 jenis golongan darah dalam sistem ABO, yaitu A, B, dan O. Golongan darah yang keempat, yaitu AB ditemukan pada tahun 1901 Farhud et al, 2013.Golongan darah penting untuk diketahui, untuk kepentingan transfusi, donor yang tepat serta identikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identikasi pada beberapa kasus kriminal Azmielvita, 2009. Pemeriksaan golongan darah ABOpada umumnya dengan menggunakan metode slide, dilakukan untuk menentukan jenis golongan darah pada manusia. Metode slide merupakan salah satu metode yang sederhana, cepat dan mudah untuk pemeriksaan golongan darah Chandra, 2008. Pemeriksaan golongan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen dipermukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan antisera A dan antisera B Yuniar et al, 2014.Penggunaan serum untuk pemeriksaan golongan darah sebenarnya jarang dilakukan, karena biasanya pemeriksaan golongan darah sistem ABO menggunakan reagen antisera. Prinsip pemeriksaan golongan darah yaitu reaksi antigen yang terdapat pada permukaan eritrosit dengan antibodi yang sama shingga terbentuk aglutinasi. Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, yaitu golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A dipermukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Golongan darah B memiliki antigen B di permukaan eritrositnya Penentuan Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201979dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B di permukaan eritrositnya serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun antigen B dalam serum golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tetapi dalam serumnya terdapat antibodi terhadap antigen A dan B. Nadia et al,2010. Penentuan golongan darah ABO metode slide pada umumnya dengan mengguna-kan reagen Anti-sera. Penelitian ini selain menggunakan reagen Anti-sera juga mengguna-kan serum yang mengandung anti A dan serum yang mengandung anti B. Prinsip pemeriksaan golongan darah adalah reaksi antara antigen yang terdapat pada permukaan eritrosit dengan reagen anti-sera anti A dan anti B ataupun dengan serum anti A ataupun anti B. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan Apakah ada perbedaan hasil pemeriksaan golongan darah sistem ABO menggunakan serum dan reagen antisera dengan metode karena itu penelitian ini bertujuan untuk 1 melakukan pemeriksaan golongan darah menggunakan anti-sera A dan anti-sera B yang diperoleh dari darah manusia yang mempunyai golongan darah A, golongan darah B, 2melakukan pemeriksaan golongan darah menggunakan reagen antisera, 3 membandingkan hasilantara pemeriksaan golongan darah menggunakan antisera dan menggunakan serum. BAHAN DAN METODEBahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 sampel darah vena manusia golongan darah A, B, AB dan O masing-masing 4 sampel. Reagen antisera anti A, anti B dan anti AB. Serum anti A dari golongan darah B, serum anti B dari golongan darah A dan serum anti A dan anti B dari golongan darah O.Alat yang digunakan sentrifus, slide pemeriksaan golongan darah dan mikropipet20 darah vena disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, dipasang torniquet kira-kira 10 cm diatas siku, dilakukan perabaan untuk mengetahui posisi vena, setelah itu posisi tangan yang akan diambil darahnya dibersihkan dengan menggunakan kapas alkohol 70% dan didiamkan hingga vena ditusuk dengan spuit dengan posisi sudut 45 derajat, torniquet dilepas pada saat darah mulai masuk kedalam spuit. kapas Penentuan Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201980yang kering dan steril diletakkan saat volume darah sudah penuh. dilepaskan spuitnya dan darah dimasukkan kedalamtabung reaksi melalui membuat serum darah vena diambil sebanyak 3-5 mL kemudian dimasukkan kedalam tabung tanpa antikoagulan, disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm selama 15menit. Serum ada pada bagian atas yang berwarna bening diambil dengan menggunakan pipet pasteur dimasukkan kedalam tabung golongan darah metode slide darah dipipet sebanyak 20µL golongan darah A, B AB dan O, darah diteteskan pada kertas golongan darah, ditambahkan reagen anti A, reagen anti B, dan reagen anti AB. Darah pada kertas golongan darah diratakan dengan menggunakan tusuk gigi, kemudian digoyangkan, dilihat dan diamati hasil aglutinasinya. Pembacaan golongan darah dibaca tidak boleh lebih dari 2 menit. Penilaian menggunakan skoring likert scale. Skoring yang dilakukan terbagi menjadi 5 peringkat yaitu 0 Tidak terjadi gumpalan, cairan Terjadi gumpalan yang sangat banyak dan Terjadi gumpalan yang sangat banyak dan kasar, cairan agak Terjadi gumpalan yang terpecah, cairan Terjadi gumpalan besar, bersatu, cairan DAN PEMBAHASAN1. Pemeriksaan Golongan Darah AHasil pembacaan golongan darah A menggunakan serum dan reagen antisera anti A, anti B dan anti AB ditunjukkan pada Gambar 1 dan Tabel Gambar 1. Pemeriksaan golongan darah A. AMenggunakan serum B menggunakan reagen anti-seraTabel 1. Pemeriksaan golongan darah A meng-gunakan serum dan reagen antiseraPenentuan Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201981Berdasarkan Gambar 1 dan Tabel 1. pemeriksaan golongan darah menggunakan reagen anti-sera dan serum terdapat perbedaan aglutinasi, dimana pada serum anti B didapatkan hasil positif 1 +1 karena terdapat aglutinasi halus, sedangkan pada reagen anti B didapatkan hasil negatif - karena tidak terjadi aglutinasi. Hasil pemeriksaan golongan darah pada anti A dan anti AB, baik menggunakan serum maupun reagen antisera didapatkan hasil positif 4 +4 yang menunjukkan bahwa serum anti A dan serum anti AB menghasilkan aglutinasi yang sama dengan reagen antisera A dan reagen antisera AB. 2. Pemeriksaan Golongan Darah BHasil pembacaan golongan darah B menggunakan serum dan reagen antisera anti A, anti B dan anti AB ditunjukkan pada Gambar 2 dan Tabel 2. Pemeriksaan golongan darah BA Menggunakan serum BMenggunakan reagen antiseraTabel 2. Pemeriksaan golongan darah B menggunakan serum dan reagen antiseraBerdasarkan Gambar 2 dan Tabel 2, pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti A didapatkan hasil positif 1 +1 karena terjadi aglutinasi halus sedangkan pada reagen anti A didapatkan hasil negatif - karena tidak terjadi aglutinasi. Pemeriksaan golongan darah pada serum anti B dan anti AB didapatkan hasil aglutinasi yang berbeda dengan reagen anti B dan anti AB, pada pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti B dan anti AB didapatkan hasil positif 3 +3 sedangkan pada reagen anti B dan anti AB didapatkan hasil positif 4 +4. Hal ini menunjukkan bahwa antara reagen anti-sera dan serum menghasilkan aglutinasi yang Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 2019823. Pemeriksaan Golongan Darah ABHasil pembacaan golongan darah AB menggunakan serum dan reagen antisera anti A, anti B dan anti AB ditunjukkan pada Gambar 3 dan Tabel 3. Pemeriksaan golongan darah ABA Menggunakan serum BMenggunakan reagen antiseraTabel 3. Pemeriksaan golongan darah AB menggunakan serum dan reagen antiseraBerdasarkan Gambar 3 dan Tabel 3, pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti A dan serum anti B didapatkan hasil positif 3 +3 sedangkanpada serum anti AB didapatkan hasil positif 4 +4. Hal ini menunjukkan bahwa aglutinasi yang dihasilkan oleh serum anti AB sama dengan reagen anti-sera A, reagen anti-sera B dan reagen anti-sera Pemeriksaan Golongan Darah OHasil pembacaan golongan darah O menggunakan reagen anti-sera dan serum ditunjukkan pada Gambar 4 dan Tabel Gambar 4. Pemeriksaan golongan darah O A Menggunakan serum BMenggunakan reagen antiseraTabel 4. Pemeriksaan golongan darah O menggunakan serum dan reagen antiseraPenentuan Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201983Berdasarkan Gambar 4 dan Tabel 4, hasil pemeriksaan golongan darah meng-gunakan reagen anti-sera dan serum ter-dapat perbedaan aglutinasi. Pemeriksaan golongan darah menggunakan serum anti A, serum anti B, dan serum anti AB didapat-kan hasil positif 1 +1 sedangkan meng-gunakan reagen anti A, reagen anti B dan reagen anti AB didapatkan hasil negatif -. Golongan darah merupakan sistem pengelompokkan darah yang didasarkan pada jenis antigen yang dimilikinya. Antigen tersebut dapat berupa karbohidrat dan protein Nadia et al,2010. Faktor yang menentukan golongan darah manusia berupa antigen yang terdapat pada permukaan luar sel darah merah disebut aglutinogen. Zat anti terhadap antigen disebut antibodi aglutininyaitu antibodi alamiah yang terdapat dalam serum, bila bereaksi akan mengaglutinasikan antigen yang bersangkutan Melati et al, 2011.Serum merupakan komponen bukan sel darah ataupun faktor pembekuan darah. Serum merupakan plasma darah dengan brinogen yang telah dipisahkan. Serum mengandung semua protein yang tidak digunakan mekanisme pembekuan darah. Serum mengandung semua elektrolit, anti-bodi, antigen, hormon dan substansi ekso-gen misalnya obat dan mikroorganisme. Serum terdiri dari tiga jenis berdasarkan komponen yang terkandung di dalamnya yaitu serum albumin, serum globulin dan serum adalah bagian dari plasma darah yaitu pada protein. Protein memiliki molekul yang cukup besar. Jika darah diputar dalam sentrifus maka protein itu akan mengendap, sisanya berupa cairan bening dan jernih yang disebut serum Mitra et al., 2019. Bila darah dibiarkan membeku akan meninggalkan serum yang mengandung berbagai bahan larut tanpa sel. Bahan ter-sebut mengandung molekul antibodi yang digolongkan dalam protein yang disebut globulin dan sekarang dikenal sebagai immunoglobulin Baratawidjaja, 2006.Pemeriksaan golongan darah menggunakan serum adalah menggunakan golongan darah A sebagai anti B, golongan darah B sebagai anti A dan golongan darah O sebagai anti AB. Penggunaan serum untuk pemeriksaan golongan darah sebenarnya jarang dilakukan karena biasanya pemeriksaan golongan darah sistem ABO menggunakan reagen antisera. Pemeriksaan golongan darah pada prinsipnya yaitu antigen yang direaksikan dengan antibodi yang sama maka akan Penentuan Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201984terbentuk aglutinasi. Antibodi terdapat di dalam serum karena antibodi golongan darah merupakan protein globulin yang ber-tanggung jawab sebagai komponen kekebalan tubuh alamiah Mitra et al., 2019.Penelitian yang dilakukan oleh Oktari dan Silvia 2016 menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara menggunakan reagen antisera dan serum. Hasil pemeriksaan golongan darah menggunakan reagen anti-sera dan serum terdapat perbedaan, perbedaan itu terjadi karena antibodi yang terdapat pada reagen anti-sera dalam keadaan murni dan spesik, sedangkan pada serum selain terdapat antibodi juga terdapat komponen protein yang lain sehingga grade aglutinasi yang dihasilkan berbeda Shaz, et al. 2013. Dalam proses pengujian sampel darah ABO, sampel darah akan diteteskan suatu reagen, kemudian pada sampel darah akan terjadi proses aglutinasi atau penggumpalan darah. Penggumpalan darah disebabkan karena adanya interaksi antibodi dengan antigen yang terikat pada eritrosit. Dalam sel darah manusia terdapat aglutinogen yang jika ditetesi dengan anti-sera akan menghasilkan penggumpalan, hal ini terjadi karena di dalam anti-sera terdapat aglutinin spesik yang sifatnya menggumpalkan Shaz, et al., 2013SIMPULANPemeriksaan golongan darah menggunakan reagen anti-sera didapatkan hasil positif 4 +4 apabila terjadi aglutinasi antara antigen pada eritrosit dengan antibodi yang terdapat pada antisera, dan didapatkan hasil negatif apabila tidak terjadi reaksi aglutinasi antara antigen pada eritrosit dengan antibodi yang ada pada reagen golongan darah menggunakan serum yang diambil dari darah golongan darah A, B, dan O, didapatkan hasil aglutinasi positif 1 +1 yang seharusnya tidak terjadi reaksi aglutinasi, dan positif tiga +3 yang seharusnya terjadi reaksi aglutinasi. Grade aglutinasi yang dihasilkan oleh serum berbeda dengan reagen anti-sera, karena di dalam serum tidak hanya berisi antibodi tetapi ada komponen yang lain yang akan mengganggu terjadinya Golongan Darah Sistem ... GASTER Vol. 17 No. 1 Februari 201985DAFTAR PUSTAKAAzmielvita 2009. Genetika Dasar. FK UNRI 5 Maret 2018. Dibaca pada Imunologi Dasar. Edisi-VII. Jakarta Balai Penerbit S. 2008. Pengenalan Golongan Darah Jenis ABO dengan Mempergunakan Pemodelan Hidden Markov, Skripsi Fakultas Teknik Universitas & Yeganeh, A Brief History Of Human Blood Groups. Iranian J Publ Health, Vol. 42, No 1, E., Passarella, R., Primatha, R., Murdiansyah, A., 2011. Desain dan Pembuatan Alat Pendeteksi Golongan Darah Menggunakan Mikrokontroler. Jurnal Generic. Vol 6, M., Mishra, N., Rat, 2019. Blood Group System. Nadia, B. & Handayani, D. & Rismiati, R., 2010. Hidup Sehat Berdasarkan Golongan Darah. Jakarta Dukom A. & Silvia, 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O. Teknolabjournal. No 2, pp. BH., Hillyer, CD., Roshal, M., Abrams, CS. 2013. Transfusion Medicine and Homeostasis. Elsevier Inc. H. & Muhiddin, R. &Arif, M., 2014. Perbedaan Golongan Darah ABO di Anemia Hemolitik Autoimun. Discrepancy of Blood Group ABO in Auto Immune Haemolytic. Indonesian Journal Of Clinical Pathologi and Medical Laboratory. Vol. 20, No. Golongan Darah Sistem ... ... Golongan darah yang keempat, yaitu AB ditemukan pada tahun 1901 Rahman, 2018. ...Sulfiani SulfianiBasmiati BasmiatiNuralam SobakRiski HandayaniKnowing blood type is an important part for every human being. Many of us do not know what type of blood type we have. This case becomes very crucial when the individual experiences a disaster. The action of handling the patient becomes late, because this individual does not yet know the type of blood group he has. Knowing your blood type helps the body stay healthy, plan for the future and prevent complications. The implementation method in this community service activity begins with the planning stage by conducting site surveys and interviews with the school, the preparation stage by preparing equipment in the form of tools, materials and other equipment and the implementation stage by opening and checking blood groups and distributing blood group identity cards. This activity was well received by the school and students. The number of students who carried out the examination was 26 people with a percentage of male students and female students. The results of the blood group examination obtained by the students of TKIT Al-Qalam Makassar are having blood group A blood type B blood type AB and blood type O 42, 31%.... Pada metode serum dalam menentukan golongan darah menggunakan serum anti-A dan serum anti-B. Prinsip dari metode ini adalah reaksi antara antigen pada permukaan sel darah merah dengan anti-sera anti-A dan anti-B atau dengan serum anti-A ataupun anti-B Rahman et al., 2019. ...Jamisten SigalingingMauritz Pandapotan MarpaungSusiyanti SusiyantiRina Swita Esther SitindaonAnak-anak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki masa depan yang baik. Oleh karena itu perlu kita jaga kesehatannya salah satunya pemeriksaan Golongan darah, sebab golongan darah sangat perlu diketahui baik itu untuk mengisi data pribadi terlebih jika terjadi anemia. Dampak dari anemia tersebut akan menyebabkan masalah kesehatan, gangguan tumbuh kembang anak dan daya berfikirnya,dan akibatnya terjadi penurunan kualitas sumberdaya manusia. Pemeriksaan golongan darah pada anak- anak merupakan pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui sedini mungkin golongan darah anak. Luaran yang diharapkan adalah bertambahnya pengetahuan anak mengenai jenis golongan darah serta diketahuinya jenis golongan darah nya. Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah anak-anak di wilayah Perumahan Talang Kelapa RT 25 RW 08 Metode pelaksanaan meliputi perijinan dari institusi kepada Ketua RT wilayah Perumahan Talang Kelapa RT 25 RW 08. Pemeriksaan meliputi golongan darah A; B; O; dan AB. Hasil pemeriksaan pada anak-anak yang bergolongan darah A; B; O; dan AB masing-masing secara berurutan yaitu 20%; 30%; 30%; dan 20%.... Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan tujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh waktu selama 25 hari dan 30 hari dalam suhu ruangan terhadap perubahan golongan darah pada sampel bercak darah. 2 Manfaat dan tujuan pemeriksaan golongan darah, antara lain untuk kepentingan transfusi darah, dan identifikasi pada kasus kedokteran forensik, seperti identifikasi pada beberapa kasus kriminal. 5 Prinsip pemeriksaan golongan darah yaitu reaksi antigen yang terdapat pada permukaan eritrosit dengan antibodi yang sama sehingga terbentuk aglutinasi. 6 Metode pemeriksaan golongan darah terdiri atas metode slide, tabung dan absorpsi elusi. ...Indah SariBastian BastianNurul PathiaTindak kriminal merupakan segala bentuk tindakan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis serta melanggar hukum, norma-norma sosial, dan agama. Tindak kriminal seperti pembunuhan, pemerkosaan, pembakaran, penembakan, perampokan dan lain sebagainya dapat meninggalkan bukti dari korban atau pelaku, salah satunya adalah bercak darah. Pemeriksaan golongan darah merupakan salah satu metode yang digunakan ketika terjadi suatu kasus kejahatan di masyarakat. Identifikasi golongan darah sistem ABO pada sampel darah yang masih segar lebih mudah dilakukan daripada sampel darah yang sudah kering. Metode yang umum dilakukan untuk identifikasi golongan darah sampel darah kering adalah metode Absorbsi Elusi. Metode ini merupakan metode yang sangat sensitif dan dapat mendeteksi adanya antigen secara tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Hematologi Intitut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang pada bulan Januari – Februari 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah static group comparison. Sampel berupa bercak darah yang berasal dari golongan darah B untuk melihat pengaruh waktu terhadap perubahan golongan darah pada sampel bercak darah. Data diolah secara analisis deskriptif. Hasil pemeriksaan golongan darah selama 25 hari didapatkan bahwa golongan darah B sebesar 50%, golongan darah tidak terdeteksi sebesar 25% dan golongan darah yang terjadi perubahan dari B ke O sebesar 25%. sedangkan, hasil pemeriksaan golongan darah selama 30 hari didapatkan bahwa golongan darah B sebesar 94%, golongan darah tidak terdeteksi sebesar 6% dan golongan darah yang terjadi perubahan dari B ke O sebesar 0%.Hilma Yuniar Rachmawati MuhiddinMansyur ArifDiscrepancy of blood type is the difference result between cell grouping and serum grouping. The technical errors and various conditions are the common cause of their discrepancy, one of the conditions is mentioned as Auto Immune Haemolytic Anaemia AIHA. Auto immune haemolytic anemia cold type can cause discrepancy due to cold autoantibody reaction. In this study the researchers conducted further testing to determine the actual blood type so the right blood transfusion can be given. A 41 years old woman with weakness and pale since a month before her admission to the present hospital, has been treated in a district hospital with the same condition. On the physical examination, the researchers found hepatomegaly. The complete blood count showed hemoglobin level was g/dL and leukocyte count was The clinical diagnosis made by the emergency department was anemia pro evaluation and planned blood transfusion with 500 cc of PRC. The peripheral blood smear shown hemolytic anemia. The result of the initial blood type test on forward grouping were AB positive agglutination and on reverse grouping O positive, then followed by washing erythrocyte and the researchers found the similar result. Because of the extra antibody found in both examination, the examination was carried out at 37°C of the patient’s temperature. The researchers found that the blood type of AB rhesus positive with cold autoantibody. The indirect coombs test was positive. The patient is had been reported with ABO discrepancy cold type autoantibody group IV in autoimmune hemolytic anemia cold type. Further screening antibody tests are needed to confirm the specific evolution of human blood groups, without doubt, has a history as old as man himself. There are at least three hypotheses about the emergence and mutation of human blood groups. Global distribution pattern of blood groups depends on various environmental factors, such as disease, climate, altitude, humidity etc. In this survey, the collection of main blood groups ABO and Rh, along with some minor groups, are presented. Several investigations of blood groups from Iran, particularly a large sampling on 291857 individuals from Iran, including the main blood groups ABO and Rh, as well as minor blood groups such as Duffy, Lutheran, Kell, KP, Kidd, and Xg, have been reviewed. Beth H ShazChristopher D. AbramsT. AbshireThis new handbook in transfusion medicine and hemostasis aims to combine clinical and laboratory information from two fields which have high degrees of overlap into one concise, easy-to-use pocket book. This comprehensive reference guide will have the depth of information to be helpful to all physicians who order and administer blood components and specialized factors for hemostatic abnormalities, as well as those who consult and care for these often very ill patients. The breadth of the book will be ideal for pathology, transfusion medicine, hematology, and anesthesiology residents and fellows, as well as certified and specialized practitioners in these fields. The editors have chosen to employ a standardized format throughout the book which allows each chapter to be focused on a well-defined subject consisting of less than 6 pages. Information should be easy to read, precise, and concise. Though extensive reference lists are valuable in larger texts, they are not necessary in a pocket-size handbook intended for quick reference. The editors have chosen to include key, recent publications as "Further Readings", most often from the past 2 years. A general reference list to larger textbooks and standards in the fields will be included at the end along with a list of common abbreviations and indexes that cross reference diagnostic, clinical and therapeutic Dasar. FK UNRI 5 MaretAzmielvita 2009. Genetika Dasar. FK UNRI 5 Maret 2018. Dibaca pada http//yayanakhyar. Golongan Darah Jenis ABO dengan Mempergunakan Pemodelan Hidden MarkovS ChandraChandra, S. 2008. Pengenalan Golongan Darah Jenis ABO dengan Mempergunakan Pemodelan Hidden Markov, Skripsi Fakultas Teknik Universitas dan Pembuatan Alat Pendeteksi Golongan Darah Menggunakan MikrokontrolerE MelatiR PassarellaR PrimathaA MurdiansyahMelati, E., Passarella, R., Primatha, R., Murdiansyah, A., 2011. Desain dan Pembuatan Alat Pendeteksi Golongan Darah Menggunakan Mikrokontroler. Jurnal Generic. Vol 6, MitraN MishraG P RatMitra, M., Mishra, N., Rat, 2019. Blood Group System. OktariN D SilviaOktari, A. & Silvia, 2016. Pemeriksaan Golongan Darah Sistem ABO Metode Slide dengan Reagen Serum Golongan Darah A, B, O. Teknolabjournal. No 2, pp. 49-54.

golongan darah abo pada manusia ditentukan oleh sistem multi alel