Pemimpinyang Menghamba. Oleh: Pdt. Nathanael Channing. Markus 10:35-45. Dalam kehidupan bergereja, kita sudah tidak asing lagi mendengar kata-kata "pelayan". Itulah jabatan anak-anak Tuhan yang menerima panggilan untuk melayani-Nya. Kita semua dipanggil untuk menjadi pelayan-pelayan-Nya.
PanggilanUntuk Melayani Tuhan. Panggilan untuk melayani Tuhan ~ Landasan firman Tuhan untuk tema panggilan untuk melayani Tuhan diambil dari Yesaya 6:1-8; Roma 1:17. Nabi Yesaya dalam pimpinan, tuntunan, arahan, bimbingan dan ilham Roh Kudus, menulis: "Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau
Demikianjuga kita dipanggil untuk melayani. John Piper mengatakan " To receive Christ, cost nothing. To follow Christ, cost something. To serve Christ, cost everything ." Mengorbankan segala-galanya adalah harga sebuah panggilan dalam melayani Tuhan. Oleh sebab itu, banyak orang yang lebih suka dilayani dari pada melayani.
Tuhanberpesan, "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (ayat 7b), dan Tuhan memilih langsung, "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia" (ayat 12). Melalui Samuel, Tuhan memilih Daud. Tuhan mengenal Daud dengan segala perilakunya.
Setiapanak-anak Tuhan dipanggil untuk melayani. Pelayanan yang Tuhan ingin untuk kita lakukan bukan hanya sekedar pelayanan di gereja. Tuhan memanggil anak-anak-Nya untuk melakukan pekerjaan-Nya di berbagai bidang, termasuk di antaranya bidang sekuler.
3Kita dipanggil untuk melayani Allah. Sering kita berpikir bahwa hanya sebagaian orang saja yang dipanggil untuk melayani yaitu para pendeta, staf lembaga pelayanan, pekerja gereja full-timer dsb. Alkitab berkata bahwa Allah sendiri-lah yang memanggil kita untuk melayani (1 Kor 1:2,9; 1 Pet 2:9; 2 Pet 1:3). Panggilan kita untuk keselamatan
. Khotbah Kristen Dipilih, Dipanggil dan Diutus Yesaya 6 5, 8 Khotbah Kristen Dipilih, Dipanggil dan Diutus Yesaya 6 5, 8. Dalam suatu rapat, seorang pendera membawakan renungan dan bacaan Alkitab yang menjadi dasar renungannya hanya satu ayat, yaitu Yesaya 68 “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku? Maka sahutku Ini aku, utusllah aku!” Menurut pendeta itu, ayat ini bukan hanya berbicara tentang panggilan, tetapi juga pengutusan. Allah memilih dan memanggil Yesaya karena Dia mengenal Yesaya. Lalu mengapa terjadi pengutusan? Karena Yesaya menerima panggilan tersebut. Yesaya menerima panggilan itu karena dia mengenal Allahnya dan dia juga mengenal dirinya sendiri. Dalam ayat 5 dia menyatakan, “aku telah melihat Raja, TUHAN Yang Mahakuasa, yang kudus”, dan dia tahu siapa dia, yaitu “orang yang bermulut kotor karena dosa.” Oleh karena itu, dia bersyukur dan menerima panggilan Tuhan. Dipilih, Dipanggil dan Diutus Hubungan antara dipilih, dipanggil dan diutus pada masa Perjanjian Lama terlihat langsung dan sederhana. Begitu juga dalam pemilihan raja-raja. Tuhan memilih Daud melalui seleksi yang dilakukan Samuel, nabi-Nya 1 Samuel 16. Tuhan berpesan, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati” ayat 7b, dan Tuhan memilih langsung, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia” ayat 12. Melalui Samuel, Tuhan memilih Daud. Tuhan mengenal Daud dengan segala perilakunya. Hari ini adalah Minggu pertama dalam Tahun Pelayanan MJ GKI Samanhudi 2019-2020. Para penatua yang diteguhkan dua minggu lalu merupakan calon-calon yang dipilih melalui pergumulan dalam persidangan MJ dan perwartaan kepada anggota jemaat. Mereka dianggap menerima panggilan pelayanan dan bersedia diutus. Proses pemilihan saat ini lebih tidak langsung. Keterlibatan Tuhan dicerminkan melalui keterlibatan kita, umat-Nya. Pemilihan penatua diawali dengan proses pencalonan yang terbuka bagi anggota jemaat. Apakah para penatua yang terpilih merupakan pilihan yang sesuai dengan kehendak Allah? Itu sangat bergantung kepada kita. Tuhan tidak memilih secara langsung seperti di zaman raja-raja Perjanjian Lama. Tuhan mempercayakan pemilihan para pemimpin-pelayan jemaat kepada kita dan kepada tata cara yang kita sepakati bersama. Semua akan bergantung kepada kita. Apakah kita memiliki aspirasi terhadap siapa yang kita harapkan akan menjadi pemimpin-pelayanan alias anggota MJ? Apakah yang bersangkutan menerima panggilan dan bersedia? Apakah kita peduli dan ikut ambil bagian dalam proses pemilihan? Atau kita hanya dapat mengeluh kalua yang terpilih dianggap kurang pas. Padahal kita tidak ikut mengusulkan calon untuk jabatan tersebut? Tuhan memberikan tanggung jawab pemilihan tersebut kepada kita. Lalu setelah susunan Majelis Jemaat terbentuk, kita bersama juga bertanggung jawab untuk mendukung dan ikut ambil bagian dalam program pelayanan jemaat yang sudah ditetapkan. Seharusnya semua pemimpin dipilih, dipanggil, dan diutus oleh dan untuk Tuhan. Hasil pemilihan yang benar akan tercemin pada saat mereka melaksanakan tugas mereka, yaitu melayani untuk kepentingan Tuhan, umat Tuhan, masyarakat, dan lingkungan alam. Hal ini berlaku dalam pelaksanaan tugas kita dalam lingkup apa pun yang menjadi tanggung jawab kita. Pada 17 April 2019 bangsa kita akan melaksanakan hajatan demokrasi, yaitu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, serta pemilihan pemerintahan dan wakil-wakil kita bersama dan seperti apa bangsa Indonesia yang kita inginkan di masa depan. Sebagai warga gereja dan warga negara kita seharusnya ikut berpartisipasi dalam pemilihan dan bertanggung jawab atas proses pemilihan yang Tuhan sudah percayakan kepada kita. Kita seharusnya memastikan agar mereka yang terpilih akan memahami panggilannya dan bersedia diutus untuk melayani rakyat, bangsa, dan negara. Apa yang perlu kita perhatikan? Belajar dari respons yesaya, kita perlu memahami siapa-siapa calon yang mengenal Tuhan Allahnya; siapa-siapa calon yang mengenal dirinya, perilakunya, kemampuannya, komitmennya, untuk melaksanakan apa yang menjadi janji dan tanggung jawabnya. Diluar itu, tanggung jawab pemilihan berada pada kita semua. Kiranya Tuhan yang menolong kita dalam menjalankan tanggung jawab kita, sehingga kita dapat turut ambil bagian dalam misi Allah di dunia, khususnya di Indonesia. Selamat memilih. Pnt. Ruddy Koesnadi
Ps. Debora Henubau Ringkasan Khotbah 18 Februari 2018 Pembacaan Alkitab Efesus 2 10 Semua manusia diciptakan oleh Tuhan, namun orang-orang pilihan Tuhan, yang diangkat sebagai anak-Nya diciptakan dalam Kristus Yesus. Artinya kita dilahirkan dalam roh, itulah kelahiran baru. Dan tujuan kita diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, dan Dia mau supaya kita hidup di dalamnya. Jadi setiap orang itu diciptakan dengan tujuan Tuhan di dalam hidupnya. Tuhan sudah mempunyai rencana planning untuk kita ada di dalam dunia ini. Bagaimana pun caranya kita terlahir secara jasmani di dunia ini bukanlah hal yang menentukan. Karena sejak kita lahir baru, yaitu percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat pribadi dan di baptis, maka hidup yang lama sudah berlalu, karena hidup baru sudah datang! Alkitab ini adalah firman Tuhan, dan apa saja yang Tuhan sudah siapkan untuk kita, tercatat semua di dalam firman-Nya. Tidak peduli apa latar belakang kita dulu, sebelum di dalam Kristus, karena di dalam Kristus kita telah diubahkan. Tuhan sudah siapkan pekerjaan baik dalam rancangan-Nya bagi kita, supaya kita hidup di dalam setiap rencana-Nya. Tuhan itu luar biasa dan tidak bisa diukur dengan ukuran manusia. Dan Tuhan yang berkuasa itu peduli kepada kita dan membuat rancangan-Nya atas hidup kita. Kita semua sudah ditentukan, dipilih, dan dipisahkan dikuduskan dari dunia ini untuk menjadi anak-anak Bapa di surga dan dipersiapkan untuk melayani-Nya. Efesus 1 3 Tuhan sudah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam Surga bagi kita, dan itulah pemberian Tuhan the grace of God Ayat 4 Bapa di surga sudah memilih kita di dalam Tuhan Yesus Kristus! Jadi kalau Tuhan sendiri yang berbicara lewat firman-Nya untuk memilih kita, maka JANGAN RAGU! Dia memilih dan merencanakan kita dalam pikiran dan hati-Nya, sebelum segala sesuatu dijadikan. Pikiran manusia tidak bisa memahaminya, karena terbatas ruang dan waktu. Jalan dan rancangan Tuhan itu tidak terselami, dan melampaui pikiran kita. Kita diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan, dan bukan gambar dan rupa yang lain. Kita semua dipilih Tuhan karena kita dikasihi-Nya, bahkan saat ini jika kita tertanam dan bertumbuh serta melayani di GDS semua itu karena panggilan dan pilihan Tuhan atas hidup kita, dan sejak dalam Kristus yang lama sudah berlalu, artinya masa lalu kita dihapuskan, karena yang baru telah datang. Karena itu hiduplah sebagai orang yang merdeka di dalam Kristus. Ayat 5 Dalam kasih Tuhan telah menentukan kita dari semula oleh Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya. banyak orang tidak akan bisa mengerti tentang kasih Tuhan, karena pada umumnya kasih manusia itu berbalas dan terbatas. Jika kita sudah dipilih dan dipercayakan untuk melayani Tuhan, maka hargai panggilan Tuhan, dan jangan ragu siapa identitas kita, kita adalah anak-anak Bapa, ahli waris-Nya. Bapa rela memberikannya kepada kita segala sesuatu, maka dari itu kita harus sukacita untuk menerima segala sesuatu dari-Nya. Ayat 13 Di dalam Kristus pada waktu kita percaya, kita dimeteraikan oleh Roh Kudus atas apa yang Bapa janjikan. Roh Kudus itu adalah Tuhan sendiri. Di dalam Roh Kudus kita diberikan akses untuk bersekutu dengan Bapa dalam doa, karena Roh kudus diberikan dan mengajarkan bagaimana kita harus berdoa. Ayat 14 Roh Kudus menjadi jaminan sampai kita menerima semua apa yang menjadi milik kita. Roh Kudus diberikan kepada kita sejak kita ada di dalam dunia sebagai “kepastian” atau “tanda jadi” sehingga kita berhak menerima segala sesuatu yang Bapa sediakan. Roh Kuduslah yang menolong dan memampukan kita untuk melayani Tuhan, itu sebabnya kita tidak melayani dengan kekuatan secara daging. Apapun latar belakang kita, Tuhan sudah memilih kita untuk menggenapi rencangan-Nya dalam hidup kita. Galatia 1 15 Tetapi karena kebaikan hati Allah, Ia memilih saya sebelum saya lahir dan memanggil saya untuk melayani Dia. Paulus sebelumnya adalah Saulus, seorang penjahat yang menganiaya dan membunuh orang-orang percaya, mengalami panggilan Tuhan, dia diubahkan menjadi seorang rasul yang hidupnya menjadi berkat bagi dunia, dan hampir sebagain besar Perjanjian Baru ditulis olehnya. Paulus mungkin tidak pernah berpikir tentang panggilan Tuhan atas dirinya, bahwa dia juga akan mati demi Kristus, namun semuanya itu semata-mata karena kasih karunia Tuhan atas dirinya. Mazmur 139 13 – 18 baca Tuhan membentuk kita, dan menenun kita dalam kandungan, itu sebabnya kejadian kita dahsyat dan ajaib, itulah mujizat Tuhan. Tuhan menciptakan kita sempurna dan berharga. Kita harus bersyukur kepada Tuhan! Tuhan sudah merekam seluruh hidup kita sejak awal sampai akhir dalam kekekalan bersama dengan-Nya. Oleh sebab itu, kita harus menghargai hidup kita jangan disia-siakan jangan meniru atau ikut-ikutan dunia ini, kita harus pakai hidup kita untuk kemuliaan Tuhan. Mata Tuhan sudah melihat kita pada waktu bakal anak, dan dalam kitab-Nya semuanya tertulis tentang kita. Di surga ada rancangan Tuhan buat kita sejak awal sampai akhir. Jadi Tuhan sudah memiliki rancangan untuk kita, rancangan damai sejahtera dan memberi kita masa depan yang penuh harapan. Yeremia 29 11. Rancangan Tuhan bagi kita adalah KEBAIKAN. Apapun keadaan kita Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan Roma 8 28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Tuhan tidak pernah bertentangan dengan diri-Nya sendiri, dan apa yang Ia firmankan! Jadi jangan menganggap semua musibah dan kesulitan datang dari Tuhan. Justru Tuhanlah yang mengubah hal-hal yang menurut kita buruk/ sulit untuk mendatangkan kebaikan atas hidup kita, karena Tuhan itu baik adanya. Pikiran Tuhan tidak bisa kita disalami, rancangan-Nya melampaui rancangan kita, dan kita hanya bisa menerimanya dengan iman sebagai kasih karunia Tuhan. Betapa bernilainya pikiran Tuhan yang indah tentang kita, dan Tuhan berjanji bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan selalu hadir dan peduli terhadap hidup kita. Yeremia 1 5. “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau , dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa” Lukas 19 30 – 36 Jikalau Tuhan saja memilih keledai yang lemah untuk tujuan-Nya yang mulia, apalagi kita anak-anak-Nya, yang dipilih dan ditetapkan untuk rancangan-Nya yang besar. Oleh sebab itu, jangan ragu dan jangan kehilangan identitas diri kita di tengah-tengah dunia ini. Roma 8 29 – 30 Kita diipilih dari semula ditentukan dari semula di dalam Kristus. Supaya Tuhan Yesus menjadi yang Sulung diantara kita. Karena melalui kematian dan kebangkitan Kristus kita menjadi anak-anak Bapa di Surga. Kita semua ditentukan, dipanggil dan dibenarkan. Yesaya 55 8 – 9. Jalan-jalan Tuhan melampaui semua jalan dan rancangan kita. Tuhan tidak pernah keliru. Dia memanggil dan mempersiapkan pekerjaan bagi kita, yaitu Amanat Agung, karena itulah tugas pangilan kita selama masih bernafas di bumi ini. Jangan sia-siakan hidupmu, hiduplah untuk menggenapi rancangan Tuhan. Amin!
Semua murid Kristus dipanggil untuk melayani. Paulus dipanggil melayani. Epafras dipanggil melayani. Demikian juga kita dipanggil untuk Piper mengatakan “To receive Christ, cost nothing. To follow Christ, cost something. To serve Christ, cost everything.” Mengorbankan segala-galanya adalah harga sebuah panggilan dalam melayani Tuhan. Oleh sebab itu, banyak orang yang lebih suka dilayani dari pada Juga Visi Dan Misi Yang Tertuju Pada-NyaMengapa Kita Harus Melayani?Kristus datang ke dunia bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Dia yang telah melayani kita terlebih dahulu. Email kami bila ada tanggapan telah menyelamatkan kita dengan harga yang sangat mahal. Dengan darah-Nya yang tercurah di kayu salib. Kita melayani Tuhan sebagai tanda ucapan syukur kita atas apa yang telah dikerjakan-Nya bagi Tuhan tidak harus di dalam gereja. Seluruh kegiatan yang kita lakukan haruslah memuliakan nama mengatakan ”Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” Kolose 323.Pelayanan yang kita lakukan kepada orang lain dengan penuh kasih menunjukkan bahwa kita benar-benar telah diselamatkan. Kita harus menempatkan pelayanan bagi Tuhan sebagai prioritas dalam hidup hidup kita yang mmembawa hidup kekal. Firman Tuhan mengatakan “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang terpilih” Matius 2214.Melayani Tuhan Adalah Suatu PenghormatanMelayani Tuhan adalah panggilan yang mulia. Tuhan memanggil kita. Kita tidak perlu takut untuk melayani Dia. Tuhan yang berjanji akan menyertai kita senantiasa. Janji Tuhan ya dan amin untuk Tuhan adalah suatu penghormatan. Siapakah kita sehingga Tuhan mempercayakan tugas yang mulia kepada kita?Kita hanyalah manusia berdosa. Tuhan menjadikan kita sebagai mitra kerja-Nya. Tuhan memberi kita kuasa-Nya. Oleh sebab, marilah melayani Tuhan dengan rasa kagum dan Tuhan dengan segenap hati dan jiwa kita walaupun ada harga yang harus dibayar. Dia Allah yang menyertai DiskusiMengapa orang percaya harus melayani Tuhan?Jelaskan pengertian melayani Tuhan menurut pendapat Anda!Apakah Anda sudah terlibat dalam pelayanan?
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjadi yang terbesar adalah pilihan sebagian besar manusia. Ego sering membuat kita lebih suka dilayani, ketimbang merendahkan diri dan melayani. Pemimpin sesungguhnya adalah pelayaan. Seorang pemimpin yang mengedepankan ego akan disegani karena cendrung bertindak otoriter. Seorang pemimpin berkarakter pelayan dihargai dan diteladani karena keiklasannya untuk melayani. John Florio mengatakan; "Siapa yang tidak melayani, ia tidak boleh memerintah". Hidup yang bermakna adalah hidup yang melayani bukan dilayani. Hari ini Yesus mengatakan; "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu hendaknya ia menjadi yang terakhir dan menjadi pelayan dari semua."Yesus mau menyadarkan para murid dan kita semua bahwa; menjadi yang terdepan, menjadi terbesar, yang terhormat, tidak selamanya ditentukan oleh semakin banyaknya penghormatan yang diterima, tetapi juga oleh kesediaan dan kerelaan untuk memberikan pelayanan bagi sesama. Seseorang dikatakan besar, bukan karena dilayani tetapi terletak pada kerelaan hatinya untuk melayani bertanya kepada para muridnya; apa yang kamu perbincangkan di tengah jalan? Pertanyaan Yesus ini sesungguhnya mau menyadarkan para murid karena Yesus tahu bahwa para murid sibuk, memikirkan siapa yang terbesar, siapa yang paling terhormat, siapa yang harus menjadi orang nomor satu, tanpa peduli dengan Yesus yang sedang berjalan menuntaskan cinta-Nya bagi manusia yakni korban mengatakan; "Anak manusia akan diserahakan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, tetapi tiga hari setelah dibunuh Ia akan bangkit." Kata-kata Yesus sebenarnya mau membuka pkiran para murid banhwa; menjadi yang terbesar tidak dimaksudkan untuk mereka yang pendapatkan posisi penting, kedudukan terhormat tetapi justru sebaliknya untuk menjadi yang terbesar adalah harus rela berkorban demi keselamatan banyak orang. murid harus merelakan dirinya untuk menjadi pelayan banyak orang. Kita sering terkecoh dengan pilihan yang salah. Kita berusaha, untuk menjadi yang terbesar, tetapi kita tidak rela turun turun ke bawah untuk melayani. Kita mengincar posisi penting tetapi lebih mementingkan diri sendiri atau kelompok tertentu, ketimbang kepentingan banyak orang. Surat Yakobus dalam bacaan kedua mengatakan; "dimana ada iri hati dan mementingkan diri, di situ ada kekacauan dan segala perbuatan jahat".Kita sibuk dengan urusan posisi dan kedudukan, kita sibuk dengan urusan duniawi tanpa kita sadari bahwa ternyata Yesus sedang berjalan bersama kita, Yesus sedang berbicara dengan kita melayani seperti anak kecil, yang hanya bisa siap melayani. Kita belajar untuk melayani, meski terkadang kita ditolak. Kata orang bijak, "Kita tersenyum ketika pelayaan kita diterima itu biasa, tetapi kita kita tersenyum saat pelayaan kita tidak di hargai, itu yang luar biasa. Semoga kita mampu menjadi pelayan yang Lihat Sosbud Selengkapnya
khotbah dipanggil untuk melayani